Saya Naik Kelas Satu

Akhirnya april sudah menunjukkan ekornya dan mahasiswa sang pejuang pendidikan akhir bulan telah menunjukkan gerakan gerilya terakhir bersama kapten pattimura .

Beberapa bulan terakhir saya belajar banyak hal “kembali” , hal – hal yang saya sangat yakini dari kecil dan kembali terjadi dalam beberapa waktu yang Tuhan inginkan.

Waktu PKL di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia , Bogor  . Ada “rasa” baru yang terbit dalam 10 tahun perantauan mengguling guling di bumi yang dipijak ini *cailah*.Saya baru tau, begitu EPIC segala sistem transportasi di jakarta – bogor. Merasakan sensasi menaiki kereta api  jakarta – bogor – jakarta dan naik BUSWAY di JAM SIBUK, menggunakan seluruh kemampuan dimana saya merasa hina dengan tinggi badan yang mengharuskan saya berdiri bersama puluhan ketek lainnya.  Hal baru yang terlintas di benak saya adalah “Saya Stress” , bukan karena harus berbagi tempat duduk dengan orang lain atau selonjoran di lantai kereta bersama kumpulan kaki manusia yang membuat saya terlihat menjadi hobbit, tapi karena ketidakteraturan yang terjadi. SHOCK, jelas itu terjadi ketika kendaraan berseliweran seenak dengkul dan jidat, klakson berbunyi dimana mana, satu jalan terisi hingga 4 barisan mobil penuh sesak. Bahkan saya curhat dengan teman teman dari bogor,  ” pengemudi mobil disini hebat, karena semua punya jiwa sopir angkot, main banting setir kiri” dan hal fatalnya lagi,saya mendadak pensiun sementara dari dunia perbalapan jagat raya.

Lanjutkan membaca “Saya Naik Kelas Satu”