Fenomena 14 Februari

Fenomena 14 Februari

Tetangga di depan kamar kos saya pernah bertanya.
mbak burju, mbak kuliah kimia belajar apaan sih ?’.
Jawab saya ‘mengamati peristiwa mbak. Bagaimana suatu hal itu bisa terjadi dan berakhir’.

Fenomena 14 Februari
Fenomena 14 Februari

Fenomena pro-kontra sudah sangat lumrah di Indonesia. Contoh sederhananya, seperti saya yang lagi duduk diam menikmati hidup dengan suara nyanyian burung sambil nyedot wifii di bale bengong salah satu kampus Universitas Udayana, bakal menjadi kontra bagi mahasiswa ‘asli sini‘. Apalagi kalo saya nyedotnya enggak pake aturan, download film sebanyak – banyaknya dan membuat koneksi jadi lemot. Mungkin mereka akan mematikan listrik dan otomatis download-an saya terhenti atau berdehem dengan keras ‘Make wifii enggak ada aturan, jadi lemot sekali‘.  Sedangkan saya bisa saja kontra dan merasa sangat – sangat terganggu terhadap anak – anak SMA yang lagi ribut main get rich disaat saya lagi menikmati hidup. dengan alasan, karena mereka bukan mahasiswa Universitas Udayana. Kemudian saya akan membalasnya dengan memutar lagu KEBYAR – KEBYAR disambut lagu Indonesia Raya dan ditutup dengan Mengheningkan Cipta pada volume paling maksimal. Itulah hal yang terjadi ketika semua hal menjadi kontra, PEMBALASAN.

Ketika semua hal menjadi Pro, mungkin mahasiswa itu akan berkata “Kamu lagi download film ya ?. Film Apa ? Aku boleh minta enggak ? Aku juga lagi download film ini, tapi kalo kamu udah download biar aku stop-in”. Atau ketika anak – anak SMA yang bermain let’s get rich itu berisik, mungkin kita bisa mencoba duel dengan mereka. Bermain bersama, kirim -kiriman clover jika seandainya kirim – kiriman kasih sayang terlalu sulit. Bisa jadi dengan tambahan clover, berlanjutnya menjadi tambahan pertemanan buat kamu dan mereka. Tapi sekali lagi, ada batas – batas yang terlalu sulit untuk dijalani. Ketika semuanya menjadi Pro, mungkin menikmati dunia tidak sebahagia memutar lagu gombloh dengan semangat indonesia pada volume maksimal. Atau ketika semua menjadi kontra, mungkin saya tidak aman lagi duduk di bale bengong, mungkin tempat ini akan menjadi bale keributan dengan dilemparnya saya dengan botol satu persatu.

Lanjutkan membaca “Fenomena 14 Februari”